BIOEKUIVALEN DAN BIOAVAILABILITAS | BABE
BIOEKUIVALEN DAN BIOAVAILABILITAS | BABE
No |
Pernyataan |
Benar/Salah |
Alasan |
1 |
Alternatif Farmaseutik adalah dua
produk obat yg mengandung zat aktif yg sama dalam jumlah sama dan bentuk
sediaan sama. |
Salah |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 2, th 2017)
Dua obat merupakan alternative farmasetik jika keduanya mengandung active
moiety yang sama, tetapi berbeda dalam bentuk kimia (garam, ester, eter,
isomer,campuran isomer, kompleks/derivate) atau bentuk sediaan atau kekuatan. |
2 |
Bioavailabilitas Relatif adalah perbandingan AUC oral/AUC iv pada produk tertentu. |
Salah |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 2, th 2017),
Bioavailabilitas relative jika dibandingkan dengan sediaan bukan intra vena |
3 |
Uji BE memerlukan sampel
yang lebih banyak daripada uji klinik |
Salah |
Menurut pedoman uji BE (hal 8 th 2004) karena
endpoint yang diukur sering tidak akurat sehingga variabilitasnya besar
sekali, maka sebagai alternative dilakukan uji BE yang endpointnya sangat
akurat (yakni kadar obat dalam plasma) sehingga variabilitasnya rendah dengan
demikian sampel yang dibutuhkan jauh lebih kecil. |
4 |
End point uji BE lebih akurat dibanding uji klinik |
Benar |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 7, th 2004),
Endpoint yang diukur pada uji klinik seringkali tidak akurat sehingga
variabilitasnya besar akibatnya dibutuhkan sampel yang besar. |
5 |
Variabilitas uji BE lebih besar dari uji Klinik |
Salah |
Variabilitas uji BE lebih
rendah dari uji klinik,dengan demikian sampel yang dibutuhkan jauh lebih
kecil. |
6 |
Rancangan crossover
dimaksudkan untuk menghilangkan variasi antar subyek |
Benar |
Studi biasanya dilakukan pada subjek yang sama
(dengan desain menyilang) untuk menghilangkan variasi biologic antar subyek (
karena setiap subyek menjadi kontrolnya sendiri), hal ini sangat memperkecil
jumlah subyek yang dibutuhkan |
7 |
Pemberian produk pertama harus dilakukan secara acak
agar efek makanan bila ada dibuat seimbang |
Salah |
Pemberian produk obat yang pertama harus dilakukan
secara acak agar efek urutan (order effect) maupun efek waktu (period effect)
bila ada, dibuat seimbang. (Pedoman Uji Bioekivalensi 2004, hal 15) |
8 |
Dosis ganda pada uji BE
diperlukan untuk obat dengan kinetika linier |
Salah |
Studi dalam keadaan tunak
(dosis ganda) itu diperlukan untuk obat dengan kinetic yang non-linier |
9 |
Dosis ganda pada uji BE
diperlukan untuk obat yang penetapan kadarnya sensitif |
Salah |
Dosis ganda diperlukan
untuk obat yang penetapan kadarnya dalam plasma tidak sensitif. |
10 |
Minimal waktu washout
adalah 5x t½ |
Salah |
Periode washout yang cukup untuk eliminasi produk
obat yang pertama diberikan (biasanya >5x t½ dari obat, atau lebih lama
jika memiliki metabolit aktif dengan t½ yang lebih panjang) |
11 |
Minimal waktu sampling
darah 3 x t1/2 |
Benar |
Pada pengambilan sampel darah minimal waktu
pengambilannya 3 atau lebih t½ obat
dalam plasma. |
12 |
Kadar maksimal dalam Co,
yang mengharuskan subyek yang digunakan harus dikeluarkan 10% |
Benar |
Karena jika Co >5% maka
subyek harus dikeluarkan dari analisis. |
13 |
Kadar minimal obat yang dieliminasi lewat ginjal
sebagai persyaratan diperkenankan obat
tersebut melakukan uji BE menggunakan data urin adalah 40% |
Benar |
Jika kadar obat dalam darah terlalu kecil (pada
sampel urin) untuk dideteksi dan eliminasi obat dalam bentuk utuh melalui
ginjal cukup besar >40%). |
14 |
Batasan waktu untuk subyek yang dikeluarkan karena
muntah pada sediaan oral lepas cepat adalah = median tmaks |
Salah |
Jika subyek muntah pada atau sebelum 2 x median tâââ
pada studi BE untuk produk lepas cepat, maka data subyek ini harus
dikeluarkan dari analisis |
15 |
Parameter BA yang boleh
dianalisis secara diskriptif adalah AUC |
Salah |
Nilai AUC yang boleh di
analisis secara deskriptif adalah t
maks |
16 |
Copy Fenitoin tablet
merupakan salah satu produk yang diharuskan uji BE in vivo |
Benar |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 4, th 2017),
obat copy fenitoin tablet termasuk dalam obat untuk kondisi serius golongan
antiepilepsi, selain itu termasuk BCS kelas 2, kelarutannya rendah. |
17 |
Produk copy diazepam
supositoria cukup dilakukan uji in vitro |
Tidak |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 6, th 2017),
obat copy diazepam suppositoria tidak sesuai dengan yang tercantum pada point
4.1 dan bukan termasuk sediaan oral. |
18 |
Copy Propanolol transdermal
merupakan salah satu produk yang tidak perlu uji BE |
Salah |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 11, th 2017),
obat yang tidak memerlukan uji ekivalensi adalah obat copy yang diberikan
melalui jalur iv, im; obat dalam bentuk larutan atau serbuk yang akan
dilarutkan, sediaan gas, sediaan topical yang larut dalam air. |
19 |
Copy injeksi Vit. B1
merupakan salah satu produk yang diharuskan uji BE in vivo |
Benar |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 5, th 2017),
obat dengan sifat fisika kimia yang tidak menguntungkan (misalnya kelarutan
rendah, permeabilitas rendah dan tidak stabil) memerlukan uji ekivalensi in
vivo. Vitamin B1 (BCS kelas 3, permeabilitas rendah). |
20 |
Copy bisakodil supositoria
merupakan salah satu produk yang diharuskan uji BE in vivo |
Benar |
Menurut panduan uji Bioekivalensi (hal 6, th 2017),
obat non oral dan non parenteral yang didesain untuk kerja sistemik, misalnya
sediaan transdermal, suppositoria, permen karet nikotin, gel testosterone dan
kontrasepsi bawah kulit memerlukan uji ekivalensi in vivo. |
Comments
Post a Comment