Spektrofotometer UV-VIS | PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DALAM SEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISLaporan Praktikum ANFAR



PENETAPAN KADAR PARACETAMOL DALAM SEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

     A.    PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Tujuan Praktikum
a.       Membut kurva kalibrasi (kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol standar dan absorbansi pada panjang gelombang maksimal).
b.      Menentukan persamaan regresi linier.
c.       Menentukan kadar paracetamol dalam sediaan tablet menggunakan spektrofotometer uv-vis.
2.      Waktu Praktikum
Sabtu, 30 September 2017
3.      Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Farmasi, Universitas Mataram.

     B.     PRINSIP KERJA
Adanya interaksi antara radiasi pada rentang panjang gelombang 200-800 nm yang dilewatkan terhadap suatu senyawa elektron- elektron pada ikatan dalam molekul menjadi tereksitasi sehingga menempati keadaan kuantum yang lebih tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati larutan tersebut. Semakin longgar elektron tersebut ditahan didalam ikatan molekul. Maka semakin panjang gelombang (energi lebih rendah) radiasi yang diserap (watson,2005)

     C.     LANDASAN TEORI
            Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbn suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang sedangkan panjang pengukuran menggunakan spektrofotometer. Metode yang digunakan disebut sebagai spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorpsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai pajang gelombang  dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (saputra, 2009).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai suatu fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk. Fitur penting pada spektrofotometer adalah spektrum bandwich dan berbagai linier pengukuran daya serap atau kemampuan memantulkan cahaya dari sebuah objek (cairns, 2009)
Pada jurnal ini kalibrasi spektrofotometer uv terlihat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerjanya. Metode kalibrasi normal dan plot ringbom-ayre digunakan untuk mengkonfirmasi atau memastikan ketepatan dari sampel yang akan diukur. Dari hasil tersebut, diamati bahwa kurva untuk kalibrasi normal memberikan hasil dengan menggunakan model kalibrasi dengan nilai kuadrat terkecil yaitu (R2), model linier memberikan sedikit R-kuadrat (0,997) yang minimal membandingkan jumlah rentang sisi sehingga mengkonfirmasi keakuratan hasil (adeeyinma,2013).
Pengukuran mengunakan alat spektrofotometri uv-vis ini didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang di transmisikan atau yang di absorbsi dengan cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan inilah maka untuk dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatukan hubungan antara berkas radiasi yang diarbsobsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat standar yang telah diketahui (henry, 2002).
Spektrofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didassarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, uv atau inframerah. Sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi(sutopo, 2006).    

      D.    ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1.      Alat-alat Praktikum
a.       Botol vial
b.      Blue tip
c.       Corong kaca
d.      Gelas arloji
e.       Gelas kimia 50 ml
f.       Gelas kimia 100 ml
g.      Kertas saring
h.      Kuvet
i.        Labu ukur 10 ml
j.        Labu ukur 100 ml
k.      Labu ukur 250 ml
l.        Mikropipet
m.    Mortar
n.      Pipet tetes
o.      Spatula
p.      Spektrofotometer uv-vis
q.      Stemper
r.        Timbangan analitik
2.      Bahan-bahan Praktikum
a.       Aquadest
b.      NaOH 0,1 N
c.       Paracetamol murni
d.      Sanmol
e.       Etanol (C2H5OH)aq


    E.     PROSEDUR PERCOBAAN
1.      Pembuatan larutan stok baku parasetamol.
a.       Paracetamol murni
-ditimbang 10 mg
-dilarutkan dalam 10 ml NaOH 0,1 N
   Hasil 
b.      Larutan (a)
-diambil 1 mg/ml
-ditambahkan NaOH (sampai volume =100 ml)
Hasil (diperoleh larutan stok baku paracetamol dengan konsentrasi        0,01 mg/ml)
2.      Pembuatan larutan standar untuk uji linieritas
Larutan stok baku paracetamol 0,01 mg/ml
-dibuat beberapa larutan standar dengan konsentrasi 0,0028 mg/ml ; 0,004 mg/ml; 0,005 mg/ml; 0,006 mg/ml; 0,007 mg/ml; 0,008 mg/ml
-dipindahkan masing-masing larutan tersebut ke dalam masing-masing botol vial
-diberi label sesuai konsentrasi larutan standar
Hasil
3.      Penetapan kadar paracetamol dalam tablet
5 tablet paracetamol
-ditimbang
-digerus hingga homogeny
Hasil
-diambil 50 ml serbuk paracetamol
-dilarutkan dengan100  ml NaOH 0,1 N dalam labu ukur.
-dikocok selama 10 menit
      Hasil
-disaring
-dipipet sebanyak 5 ml
-diencerkan dengan NaOH 0,1 N dalam labu ukur 250 ml
-diukur absorbansinya pada panjang gelombang 256 nm
-ditentukan kadar paracetamol dalam tablet
-penyaringan sampai penentuan kadar paracetamol
       Hasil
-diulang langkah sebanyak triplo
        Hasil
      F .      HASIL PENGAMATAN
1.      Absorbansi larutan standar
Konsentrasi (mg/ml)
Absorbansi
0,0028
0,3135
0,004
0,3815
0,005
0,4417
0,006
0,6801
0,007
0,7583
0,008
0,793

2.      Absorbansi
Pengukuran ke-
Absorbansi
1
0,6503
2
0,6517
3
0,6474


     G.    ANALISIS DATA
1.      Kurva kalibrasi

Diperoleh persamaan regresi linier :
y=104, 32x-0,0089
substitusi rata-rata nilai absorbansi sanmol ke y
0,6498=104, 32x-0,0089
0,6587=104, 32x
         x=0,0063
            =6,3x10-3

2.      Faktor pengenceran
a.       Konsentrasi 0,0028
Fp1 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   2,8
=3,57
 
b.      Konsentrasi 0,004
Fp2 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   4
=2,5

c.       Konsentrasi 0,005
Fp3 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   5
=2

d.      Konsentrasi 0,006
Fp4 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   6
=1,67

e.       Konsentrasi 0,007
Fp5 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   7
=1,42

f.       Konsentrasi 0,008
Fp6 =  Volume pengenceran
          Volume yang diambil
= 10
   8
=1,25

g.      Konsentrasi total
Fp total =  Fp1 + Fp2  +Fp3 + Fp4 + Fp5 + Fp6
             =3,57+2,5+2+1,67+1,42+1,25
             =52,91

3.      Kadar PCT dalam sampel
Kadar = X . sampel
 = 6,3 x 10 -3 x 52,91
 = 0,333 mg/ml

4.      Persentase kadar
a.       Konsentrasi sampel
Konsentrasi sampel = gram sampel 
                                    Volume pengenceran
                                = 50
                                  100
                                 = 0,5 mg/ml

b.      Persentase kadar
Persentase kadar  = kadar PCT  x 100 %
                                kadar sampel
   = 0,333  x 100 %
                                0,5
                           = 66,6 %

      H.    PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan kadar paracetamol dalam sediaan obat menggunakan spektrometri uv-visible. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk membut kurva kalibrasi (kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol standar dan absorbansi pada panjang gelombang maksimal), untuk menentukan persamaan regresi linier, dan untuk menentukan kadar paracetamol dalam sediaan tablet menggunakan spektrofotometer uv-vis. spektrometri uv-visible merupakan teknik analisa spektroskopis dengan menggunaka sumber radiasi elektromagnetik dan sinar tampak dengan menggunakan instrumen.prinsip kerja spektrofotometer uv-vis didasarkan pada hukum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media maka sebagian cahay tersebut ada yang diserap (Ia) sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian dipancarkan.
Pada percobaan ini dilakukan tiga perlakuan yaitu yang pertam a membuat kurva kalibrasi dimana kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol  standar dan absorbansi pada panjang gelombang maksimum, yang kedua menentukan persamaan regresi linier, dan yang ketiga menentukan kadar dari paracetamol tablet. Bahan ang digunakan yaitunAquadest, NaOH 0,1 N, Paracetamol murni dan Sanmol, dimana menurut literatur di farmakope dikatakan bahwa paracetamol dapat larut dalam NaOH. NaOH ini berfungsi  sebagai pelarut untuk melarutkan paracetamol yang terdapat alam sampel.
Pada perlakuan pertama, spektrofotometer membutuhkan penentuan panjang gelombang maksimum, dimana panjang gelombang maksimum merupakan panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimal terhadap kompleks warna yang terbentuk dari analit. Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu sehingga diperoleh kurva kalibrasi, maka  kurva kalibrasi larutan standar (senyawa murni obat) dibuat dalam 6 konsentrasi yaitu ,0028 mg/ml ; 0,004 mg/ml; 0,005 mg/ml; 0,006 mg/ml; 0,007 mg/ml; 0,008 mg/ml. Pada percobaan ini digunakan panjang gelombang 256 nm.
Setelah diperoleh absorbansi sampel paracetamol pada analisis spektrofotometri kemudian dihitung dan dihubungkan antara hasil kurva kalibrasi dan absorbansi sampel berdaarkan perhitungan y=bx+a, persamaan ini akan menghasilkan koefisien korelasi (r). Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan regresi y=104, 32x-0,0089, dimana substitusi rata-rata nilai absorbansi paracetamol  (sanmol) ke y yaitu 6,3x10-3.
Perlakuan selanjutnya yaitu penentuan kadar dari paracetamol dengan menggunakan spektrofotometer karena secara struktur diketahui bahwa paracetamol memiliki gugus kromofor dan gugus auxokrom yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet. Paracetamol memiliki spektrum ultraviolet dalam suasana asam pada panjang gelombang 245 nm. Adapun kadar paracetamol yang diperoleh yaitu 0,333 mg/ml dengan persen kadar 66,6 %. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tablet paracetamol mengandung asetaminofen tidak kurang dari 95 % dan tidak lebih dari 105 %, serta kesalahan terjadi pada saat pengenceran.  
 
     I .       KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa;
1.      Pada praktikum ini didapatkan kurva kalibrasi yaitu kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol standar dan absorbsi pada panjang glombang maksimum, dimana diperoleh garis lurus yang menyatakan hubungan linier dengan panjang gelombang maksimum, yaitu 256 nm.
2.      Persamaan regresi linier yang diperoleh dari percobaan didapatkan nilai R2=0,9392 dengan persamaan linier y=104, 32x-0,0089
3.      Adapun kadar paracetamol yang didapat sebesar 0,333 mg/ml dengan konsentrasi 0,5mg/ml dan persen kadar 66,6 %














DAFTAR PUSTAKA
Adeeyinwo,C.E, Okorie,N.N, I down, a.O.2013.Basic Calibration of Uv/Visible Spectrofotometer.Akure:Department Of Chemistry.
Cairns,D.2009.Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua.Jakarta:EGC.
Henry, Arthur, Suryadi MT dan Arry Tanuar.2002.Analisis Spektrofotometri Uv-Vis Pada Obat Influenza dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan Linier. Jakarata: UI Press.
Saputra, Y.E.2009.Spektrofotometri. Jakarta:EGC.
Sutopo.2006.Kimia Analisis.Exakta:Solo.

Comments